Teknostyle – Provenir, pemimpin global perangkat lunak pengambilan keputusan berisiko berbasis teknologi AI untuk industri fintech, mengumumkan bahwa Bharat Vellore telah bergabung sebagai General Manager untuk Asia PAsifik (APAC). Dengan jabatannya ini, Vellore akan menetapkan strategi memperluas kehadiran Provenir di wilayah tersebut dan memantau semua operasi bisnis, meliputi penjualan, pra-penjualan, layanan profesional, dan keberhasilan pelanggan.
Vellore memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman bekerja di industri layanan finansial yang mendorong pertumbuhan pendapatan, ekspansi regional, dan pengembangan bisnis. Sebelum bergabung dengan Provenir, Vellore memegang posisi kepemimpinan di LexisNexis Risk Solutions dan Dow Jones.
“Saya senang bahwa Bharath akan menjadi ujung tombak upaya untuk memperluas jejak kami di APAC,” kata Larry Smith, CEO dan Founder Provenir. “Dengan pengetahuan dan pengalaman industrinya dalam membangun area baru, kami berencana mempercepat keterlibatan kami dengan makin banyak fintech dan bank inovatif yang mencari akses ke perangkat lunak pengambilan keputusan berisiko berbasis AI terkemuka di industri pengambilan keputusan kredit secara real-time.”
“APAC diperkirakan mencapai 50 persen dari PDB Global pada tahun 2040, yang menyumbang 40 persen dari total konsumsi dunia. Meski ini memberikan peluang luar biasa, ada banyak tantangan di regional ini, meliputi penipuan, financial exclusion, dan perubahan disruptif pada perilaku konsumen. Ini yang mendorong pemberi pinjaman (lender) menerapkan teknologi baru yang didukung AI guna meminimalkan risiko sambil tetap melayani populasi pelanggan yang lebih luas,” kata Bharath. “Saya senang untuk terus membangun keberadaan dan momentum Provenir dalam melayani regional ini.”
Perangkat lunak pengambilan risiko berbasis AI Provenir adalah ekosistem pengambilan keputusan berisiko pertama di industri. Teknologi ini memberikan tampilan real-time yang komprehensif dari performa pengambilan keputusan terpadu, data riwayat dan pihak ketiga, serta analisis otomatis. Melalui satu pengalaman digital terpadu, pengguna dapat menciptakan solusi Platform-as-a-Service (PaaS) berbasis cloud yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. (istimewa)