Teknostyle – Perayaan Hari Raya Nyepi adalah Hari suci bagi umat Hindu, dimana bagi umat Hindu selama 24 jam meninggalkan aktivitas duniawi dalam keheningan dengan cara bermeditasi dan beribadah. Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 22 Maret 2023.
Dalam kegiatan menjelang perayaan Nyepi ini, biasanya diadakan pawai dan lomba ogoh-ogoh. Dengan adanya kegiatan ini para pemuda-pemudi semangat untuk membuat dan memodifikasi ogoh-ogoh yang akan dibawa dalam pawai.
Pada tahun ini proses pembuatan ogoh-ogoh dibuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan. Pada umumnya ogoh-ogoh dibuat dengan perpaduan beberapa bahan seperti bambu, styrofoam, kain, koran bekas, dll. Namun kali ada yang berbeda, ada beberapa ogoh-ogoh yang menggunakan bahan ramah lingkungan ataupun menggunakan sampah yang di daur ulang untuk dijadikannya ogoh-ogoh.
Seperti yang kita lihat di gambar diatas. Ogoh-ogoh ini menggunakan bahan kertas, seperti koran, kardus. Hal ini dilakukan agar pada saat proses pembakaran ogoh-ogoh nanti setelah diarak, tidak akan membahayakan lingkungan.
Selain itu ada pula yang menggunakan sampah plastik untuk membangun sebuah ogoh-ogoh yang besar. Bukan tanpa alasan ogoh-ogoh ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan sampah yang di daur ulang.
Dilansir dari Nusabali.com, penggunaan bahan ramah lingkungan sudah menjadi komitmen dari pemerintah provinsi Bali. Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja menyampaikan, “Salah satu persyaratannya adalah menggunakan bahan ramah lingkungan tidak diperkenankan menggunakan plastik, styrofoam.”
Meskipun demikian ada beberapa ogoh-ogoh yang masih menggunakan bahan tersebut walaupun tidak banyak. Diharapkan pada tahun-tahun berikutnya ogoh-ogoh ini bisa menggunakan bahan yang ramah lingkungan dengan berkreasi menggunakan bahan-bahan dari alam.