Teknostyle – Kemarin (25/05/2023) ICE BSD City Tangerang Hall 10 dipenuhi oleh para The One (sebutan untuk penggemar BABYMETAL). Hal ini dikarenakan, BABYMETAL akhirnya menggelar konser di Indonesia. Konser yang bertajuk BABYMETAL WORLD TOUR 2023 in JAKARTA ini memang sangat dinantikan oleh para penggemarnya. Setelah sebelumnya pada tahun 2020 direncanakan untuk world tour namun terhalang karena pandemi.
BABYMETAL adalah grup metal dari negeri Sakura Jepang, yang beranggotakan 3 perempuan. Yakni Suzuka Nakamoto (Su-Metal) sebagai lead vocal, Moa Kikuchi (Moa-Metal), dan Momoko Okazaki (Momo-Metal) sebagai vocal. Momo-Metal adalah anggota baru dari BABYMETAL, sebelumnya ada Yui Mizuno (Yui-Metal) yang sudah keluar dari BABYMETAL sejak tahun 2018.
Sebelum konser ini, BABYMETAL pernah mengunjungi Indonesia, 10 tahun yang lalu lewat acara Anime Festival Asia Indonesia 2013. Karena sudah lama tidak bersua tentu saja konser ini menjadi salah satu momen yang sangat berarti bagi The One.
Seperti salah satu The One, yaitu Febri yang sudah mengikuti BABYMETAL sejak tahun 2014 ini sangat senang setelah datang ke konser BABYMETAL, karena ada beberapa lagu yang sangat dia suka. “Untuk setlist yang dibawakan sangat menarik, terlebih dibawakannya kembali lagu IiNe! yang sudah lama tidak dibawakan saat perform. Selain IiNe! tracklist lain yang juga ikut membuat hype penonton adalah adanya Metalizm, Metal Kingdom, dan juga Shanti Shanti. Tidak lupa saya juga mengapresiasi KAMI BAND WEST yang menjadi KAMI BAND yang ikut mendampingi BABYMETAL pada saat menggelar konser kemarin,” ujar Febri sewaktu dihubungi melalui DM twitter (26/05/2023).
Sebagai seorang fans lama tentu saja sewaktu mendengar pengumuman konser, Febri sangat senang dan langsung mempersiapkan keperluan konser dengan matang, salah satunya pemilihan sectionnya. “Tanpa pikir panjang aku langsung memutuskan buat ambil section VIP yang kemudian memilih VIP B karena pertimbangan MOAMETAL akan sering berada di sisi kanan kami heheheh tapi memang ternyata balance sih MOAMETAL dan MOMOMETAL seimbang selalu bertukar posisi di setiap lagu. Yang aku pikirin itu cuma aku suka dan bucin banget sama mereka dan aku gamau sia siain kesempatan ini dengan nonton mereka di section yang bener bener deket dari panggung!” sambung Febri.
Konser grup metal kurang terasa asik jika tidak ada gerakan atau moshpit bukan, lebih lanjut Febri mengatakan bahwa section dia di VIP B ini sangat kompak sekali mulai dari moshpit, chant, dan memangil para anggota BABYMETAL.
Uniknya dari konser BABYMETAL ini juga dari sisi outfit para The One. Sama seperti konser pada umumnya, fans akan tampil maksimal entah dengan warna baju yang sesuai section atau baju yang sesuai dengan tema konser.
Pada konser ini ternyata The One secara tidak sadar mereka semua berpakaian hitam, bahkan ada yang meniru baju dari kostum BABYMETAL loh. “Wah untuk kostum nih sebenernya kita bebas banget tapi ternyata ketika di venue pun kita semua dominan hitam pakaiannya, karena memang sudah mindset aja kali yaa “Wah band metal nih, pakaian harus hitam lahh” Cuma untuk outfit lain pun ada juga kok, ada yang pake merah, putih, bahkan di sectionku ini ada yang pake kostum performnya BABYMETAL di era METAL GALAXY!” kata Febri. “Orang yang memakai kostum seperti BABYMETAL itu merupakan grup covernya, seperti Kyouki Hikari dari semarang, dan ada juga selain mereka, kemungkinan sih dari grup cover asal Surabaya,” sambung Febri.
Sebuah konser tentu saja akan ada kritik dan saran dari para penontonnya. Hal ini juga diungkapkan oleh Febri yang mendapat hal kurang menyenangkan yaitu ketika lanyard VIP B dia tertukar dengan lanyard konser AgustD.
“Untuk pengalaman kurang menyenangkannya sih aku lebih mengarah ke iME Indonesia ya selaku promotornya, aku sangat menyayangkan pengelolaannya kurang baik. Banyak orang juga ikut memprotes perihal pengelolaan dari iME. Mulai dari kejadian lanyardku yang tertukar dengan lanyard konser AugustD suga (tertukar bahkan pada saat dipacking oleh panitia). Tiket yang hanya sekali check dan tidak bisa bebas keluar masuk sangat disayangkan bagi pemburu merch yang membuat mereka mau tidak mau harus menghadapi kebosanan menunggu di dalam venue setelah membeli merch. Juga kurang dirasakannya benefit dari antrian VIP Merchandise yang kenyataannya kami juga tetap saja kehabisan stock. Tentu ini menjadi evaluasi besar bagi pihak promotor untuk memperbaiki image serta pengelolaan konsernya,” tutup Febri.