Teknostyle – Homeschooling Persada yang berada di Komplek Tamansari Persada Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, berganti nama menjadi Sekolah Merdeka Belajar Persada.
Perubahan nama ini selaras dengan semangat kurikulum merdeka yang saat ini tangah dicanangkan pemerintah.
Selain itu perubahan nama tersebut juga untuk memperjelas mispersepsi masyarakat terhadap homeschooling berbasis komunitas. Hal tersebut diungkapkan sang founder Agus Basuki Yanuar.
Sekolah non formal ini diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Rumah Belajar Tamansari Persada melalui PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Tamansari Persada.
Perubahan nama sekolah ini bertepatan dengan wisuda siswa-siswi tingkat SD, SMP dan SMA pada tanggal Sabtu (1/6/2023).
Menurutnya, kegiatan belajar mengajar sekolah sejak tahun 2010 telah menerapkan konsep yang mengedepankan pendekatan personal, dimana yang diutamakan adalah pembentukan karakter, budi pekerti, serta penggalian minat dan bakat.
“Hal ini selaras dengan kurikulum Merdeka Belajar yang dicanangkan pemerintah sejak Februari 2022 Pembelajaran di Sekolah Merdeka Belajar Persada, yang menciptakan suasana belajar yang nyaman, gembira dan berkualitas, yang disesuaikan dengan peserta didik untuk mengasah keterampilan dan belajar aneka life skills,” terang Agus.
suasana belajar tersebut dilakukan secara interaktif dengan jumlah siswa 10-12 per kelas. Sekolah Merdeka Belajar Persada sendiri bersifat inklusif, dimana anak biasa dan difabel (different ability/berkemampuan khusus) belajar secara bersama-sama, sehingga tumbuh rasa empati pada sesama dan rasa percaya diri, tambah Agus.
“Karena mereka hidup di zaman mereka, bukan di zaman kita. Maka salah satu tagline atau motto sekolah kita adalah I Can Do It,” tambahnya.
Menurut Agus, kata ‘I Can Do It’ yang kemudian ditularkan ke anak-anak, artinya bahwa semua masalah ada solusinya dan mereka sanggup menjalankan itu.
Sementara itu, ditempat yang sama Revita Tantri yang juga founder Rumah Belajar Persada mengatakan Bahwa PKBM Tamansari Persada yang kini menjalankan Sekolah Merdeka Belajar Persada telah terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional – Pendidikan Anak Usia Dini (BAN-PAUD) dan Pendidikan Non Formal Jawa Barat, merupakan Lembaga yang menyelenggarakan program paket kesetaraan A,B,dan C.
Ia juga meyakini bahwa pendidikan anak itu sesuai dengan zamannya.
Sekolah Merdeka Belajar Persada dijalankan oleh guru-guru yang menerapkan fun learning berbasis project, dimana mendapatkan pelatihan secara berkala, kegiatan belajar dilakukan di dalam dan di luar kelas seperti berkebun organik, jelajah alam di hutan mini, permainan tradisional, pasar rakyat dan kegiatan-kegiatan seru lainnya,” ujar Tantrii.
“Sekolah Merdeka Belajar Persada dijalankan oleh guru-guru yang menerapkan fun learning berbasis project, dimana mendapatkan pelatihan secara berkala, kegiatan belajar dilakukan di dalam dan di luar kelas seperti berkebun organik, jelajah alam di hutan mini, permainan tradisional, pasar rakyat dan kegiatan-kegiatan seru lainnya,” kata Tantri.
Tantri menjelaskan bahwa semua kegiatan di Sekolah Merdeka Belajar Persada bersinergi dengan unit-unit lain yang berada dibawah Yayasan Pendidikan Rumah Belajar Tamansari Persada seperti: KB-TK Persada, Persada Music (lembaga kursus vokal dan musik) dan Credo Art Space (lembaga kursus Lukis dan galeri Lukis).
“Keberadaan kami diharapkan dapat berkontribusi untuk membentuk SDM yang berkualitas dan bisa beradaptasi dalam menghadapi tantangan global dimasa yang akan datang. Kami sangat mengedepankan pendidikan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila, menyelaraskan sistem pendidikan dengan tuntutan abad masa depan dan mendukung penuh program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara bersama-sama, ” pungkasnya.