Teknostyle.id – CEO Tesla, Elon Musk, kembali menunjukkan komitmennya dalam dunia filantropi dengan menyumbangkan 268.000 saham Tesla kepada lembaga amal yang tidak disebutkan namanya, menjelang pergantian tahun. Berdasarkan harga saham penutupan Tesla saat itu, donasi ini diperkirakan bernilai sekitar $108,2 juta.
Langkah ini melanjutkan kebiasaan Musk yang rutin memberikan sumbangan besar setiap akhir tahun. Pada 2022, Musk menyumbangkan saham Tesla senilai $1,95 miliar, dan pada 2021, ia menyumbangkan sekitar $5,74 miliar untuk Musk Foundation, organisasi nirlaba yang didirikannya bersama saudaranya, Kimbal Musk.
Dalam pengajuan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), disebutkan bahwa donasi tersebut merupakan bagian dari “perencanaan pajak akhir tahun” Musk untuk lembaga-lembaga amal tersebut. Meskipun nama-nama lembaga amal penerima tidak diungkapkan, pengajuan tersebut mencatat bahwa mereka saat ini tidak berencana untuk menjual saham yang diterima.
Musk Foundation, yang didirikan pada 2001, mendukung berbagai inisiatif filantropis, termasuk riset dan advokasi energi terbarukan, eksplorasi ruang angkasa manusia, penelitian pediatrik, pendidikan sains dan rekayasa, serta pengembangan kecerdasan buatan yang aman untuk kepentingan umat manusia.
Setelah donasi tersebut, Musk tetap mempertahankan sekitar 12,8% kepemilikan saham Tesla. Kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai $408,3 miliar, menjadikannya individu terkaya di dunia menurut Forbes.
Sementara itu, setelah berita donasi ini, saham Tesla mengalami penurunan signifikan. Pada 2 Januari 2025, harga saham Tesla turun 6,1%, ditutup pada $379,28. Penurunan ini terjadi di tengah penurunan pasar yang lebih luas, dengan saham yang merosot dan nilai dolar mencapai level tertinggi dalam dua tahun.
Penurunan penjualan Tesla pada 2024 juga turut memengaruhi pasar. Perusahaan hanya berhasil mengirimkan 1,79 juta kendaraan, turun 1,1% dibandingkan tahun sebelumnya, dan gagal memenuhi proyeksi Wall Street. Penurunan ini dikaitkan dengan meningkatnya persaingan dari produsen mobil asal China seperti BYD serta pelambatan permintaan global.
Hingga kini, Elon Musk belum memberikan pernyataan publik terkait donasi terbarunya ini