Teknostyle.id – Episode terakhir drama Korea When The Phone Rings, yang tayang di Netflix dan MBC pada Sabtu, 4 Januari 2025, menjadi sorotan publik. Adegan kontroversial dalam episode ini memicu perdebatan panas karena dinilai merefleksikan konflik politik global. Drama ini, yang awalnya berfokus pada kisah cinta, kini menghadapi tudingan menyisipkan agenda politis.
Adegan yang Picu Spekulasi
Dalam adegan tersebut, digambarkan serangan udara oleh negara fiktif “Paltima” terhadap “Izmael”. Banyak netizen mengaitkan situasi ini dengan konflik Palestina-Israel. Salah satu kritik keras datang dari pengguna media sosial @ma42401494, yang menulis dalam bahasa Korea:
“Betapa anehnya saat menunjukkan Paltima mengebom Izmael dan menyandera warga Korea? Tim produksi jelas memasukkan sudut pandang Zionis, padahal Israel melakukan pembunuhan massal yang menyebabkan ratusan ribu anak tuli.”
Cuitan ini viral, dengan lebih dari 2,2 juta tayangan dan puluhan ribu interaksi. Kritikus menuduh drama ini menggambarkan Paltima sebagai agresor dan Izmael sebagai korban, yang dianggap mencerminkan keberpihakan terhadap Israel.
Adegan yang Tidak Relevan dengan Jalan Cerita Utama
When The Phone Rings dibintangi oleh Yoo Yeon Seok, Chae Soo Bin, dan Jang Gyu Ri. Drama ini sebenarnya berfokus pada kisah cinta antara Paik Sa Eon dan Hong Hee Joo. Namun, adegan kontroversial di menit ke-01:01:18, di mana seorang pembaca berita melaporkan konflik antara Paltima dan Izmael, dinilai tidak relevan dengan alur utama.
Dalam dialog tersebut, pemerintah Korea Selatan digambarkan mengutamakan keselamatan para sandera:
“Berita sela. Serangan udara Paltima berlangsung di Izmael, di mana warga negara Korea diculik oleh militan bersenjata. Sebagai tanggapan, pemerintah mendirikan Markas Besar Perlindungan di Kementerian Luar Negeri dan mengirim negosiator Paik Yu Yeon. Pemerintah akan mengutamakan keselamatan para sandera dan melakukan segala upaya diplomatik untuk menyelamatkan mereka semua.”
Banyak penonton menilai adegan ini sebagai elemen yang tidak perlu, dengan muatan politis yang memicu protes.
Negara Fiktif “Argan” Jadi Tanda Tanya
Episode ini juga memperkenalkan negara fiktif lain, yaitu “Argan”, tempat karakter utama menyelesaikan konflik pribadi mereka. Beberapa penggemar berspekulasi bahwa nama Argan terinspirasi dari Afghanistan atau Maroko, mengingat popularitas minyak Argan. Namun, sejauh ini tidak ada bukti bahwa Argan merujuk pada negara nyata.
Reaksi Penonton dan Dampak Kontroversi
Meski kisah cinta Paik Sa Eon dan Hong Hee Joo berakhir bahagia, kontroversi politik di episode terakhir meninggalkan kesan negatif bagi sebagian penonton. Banyak pihak mengkritik keputusan tim produksi memasukkan elemen konflik global yang dianggap tidak relevan dengan cerita utama.
Apakah adegan ini hanyalah kebetulan atau memang disengaja sebagai sindiran politik terselubung? Kontroversi ini telah menempatkan When The Phone Rings di pusat perhatian, memicu diskusi luas tentang batas antara seni dan politik.
Kesimpulan
Terlepas dari keberhasilan drama ini dalam memikat penonton dengan kisah romantisnya, kontroversi di episode terakhir menjadi topik yang akan terus dibicarakan. Akankah kontroversi ini memengaruhi reputasi para aktor dan tim produksi? Hanya waktu yang akan menjawabnya.