Teknostyle – Di tengah gaya hidup serba cepat dan instan, penyakit diabetes kini menjadi salah satu “penyakit modern” yang paling banyak menyerang masyarakat perkotaan. Menurut data Kementerian Kesehatan RI (2024), jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat signifikan dan diprediksi akan terus bertambah setiap tahunnya.
Namun, tahukah kamu? Sebagian besar kasus diabetes tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari pola hidup sehari-hari yang keliru. Mulai dari pola makan, aktivitas fisik, hingga pola tidur.
1. Konsumsi Gula Berlebih yang Terselubung
Banyak orang berpikir mereka tidak terlalu sering mengonsumsi gula, padahal gula tersembunyi ada di mana-mana — dari minuman kemasan, saus, roti, hingga makanan cepat saji.
Minuman kekinian seperti boba, frappe, atau es kopi susu bisa mengandung hingga 40 gram gula per gelas — padahal batas konsumsi harian yang disarankan WHO hanya sekitar 25 gram.
Menurut jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology (2023), konsumsi gula berlebih secara terus-menerus dapat meningkatkan resistensi insulin hingga 30% dalam waktu satu tahun.
2. Kurang Gerak di Era Digital
Kebiasaan duduk terlalu lama—entah karena bekerja di depan laptop, menonton serial, atau bermain gawai—bisa menurunkan metabolisme tubuh secara signifikan.
Tanpa disadari, tubuh menjadi kurang efisien dalam mengolah glukosa, yang pada akhirnya meningkatkan kadar gula darah.
Solusi sederhana:
Coba lakukan gerakan ringan tiap 30 menit, seperti berdiri, berjalan singkat, atau melakukan peregangan kecil. Aktivitas ini terbukti membantu mengontrol kadar gula darah lebih baik.
3. Tidur Tidak Teratur
Bergadang bukan hanya membuat wajah lelah, tapi juga bisa mengacaukan keseimbangan hormon insulin dan kortisol. Orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam cenderung memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibanding mereka yang tidur cukup.
Tips sederhana: jaga rutinitas tidur di jam yang sama setiap malam, hindari layar ponsel sebelum tidur, dan pastikan ruangan tenang serta gelap.
4. Pola Makan Cepat Saji
Fast food mungkin praktis, tapi tinggi lemak jenuh, natrium, dan kalori yang memicu penumpukan lemak di perut. Lemak ini berperan besar dalam menurunkan sensitivitas insulin.
Cobalah ubah pola makan menjadi lebih alami dan seimbang, misalnya dengan prinsip “setengah piring sayur dan buah, seperempat protein, dan seperempat karbohidrat kompleks.”
5. Stres Kronis
Stres berkepanjangan membuat tubuh melepaskan hormon kortisol yang memicu peningkatan kadar gula darah. Ironisnya, banyak orang justru “melampiaskan” stres dengan makan berlebihan atau mengonsumsi makanan manis.
Meditasi, olahraga ringan, atau sekadar berjalan sore bisa membantu menurunkan kadar stres dan menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
Penyebab diabetes tidak hanya soal genetika, tapi juga hasil dari pola hidup yang tidak seimbang.
Mengurangi gula, rajin bergerak, tidur cukup, makan sehat, dan mengelola stres adalah langkah sederhana tapi sangat penting untuk mencegah diabetes sejak dini.
Ingat, perubahan kecil hari ini bisa menjadi investasi besar untuk kesehatan masa depanmu. Jangan tunggu gejala muncul—mulailah hidup sehat sekarang!