Teknostyle – Setelah dua dekade dikenal publik sebagai ikon kecantikan dan pesona abadi, Wulan Guritno akhirnya tampil dengan sisi paling jujur dirinya. Dalam acara peluncuran kampanye “Insecurity Uncovered” bersama ZAP Premiere di Four Seasons Hotel Jakarta, Wulan membuat momen bersejarah: untuk pertama kalinya, ia tampil tanpa makeup di hadapan publik.
Langkah berani itu bukan sekadar simbol kejujuran, tapi juga ajakan bagi banyak perempuan untuk berdamai dengan diri sendiri dan berhenti menuntut kesempurnaan.
“Saya baca semua komentar, bahkan yang paling pedas. Tapi dari situ saya belajar—kalau saya bisa tenang menghadapinya, mungkin saya bisa bantu perempuan lain untuk nggak merasa harus sempurna,” ujar Wulan dengan senyum hangat.
Dari Jerawat Hormon ke Luka Emosional
Selama 20 tahun, Wulan menghadapi perjuangan panjang melawan jerawat hormonal dan bekas luka di wajahnya. Ia mengaku pernah kehilangan kepercayaan diri hingga enggan bercermin. Namun alih-alih menyerah, ia memilih menghadapi rasa insecure itu dan menjadikannya perjalanan penyembuhan.
“Dulu saya benci lihat cermin. Rasanya mustahil kulit ini bisa pulih. Tapi ternyata, yang berubah bukan cuma kulit saya—cara saya melihat diri sendiri juga ikut sembuh,” ungkapnya.
Kolaborasi dengan ZAP Premiere
Melalui kampanye Insecurity Uncovered, Wulan menggandeng ZAP Premiere dalam proyek dua arah:
- 
Mini Series Dokumenter — menampilkan proses healing Wulan tanpa naskah, tanpa akting, dan tanpa makeup. 
- 
Program “Wulan’s Acne Scars Healing Series” — paket perawatan kulit yang bisa diikuti publik berdasarkan metode yang Wulan jalani. 
Dalam lima sesi intensif selama lima bulan, tim medis ZAP Premiere merancang perawatan personal untuk menangani jerawat hormonal dan bekas luka, menggunakan teknologi terkini seperti Laser Pico, Secretome, Exosome, hingga Sofwave.
Menurut dr. Dara Ayuningtyas, VP Medical ZAP Group, kunci dari keberhasilan perawatan bukan sekadar tindakan medis, tapi juga pendekatan emosional.
“Penyembuhan luka kulit tidak bisa instan. Kami fokus pada strategi yang realistis dan terukur, bukan menjual mimpi cepat sembuh,” jelasnya.
Dari Insecure ke Inspirasi
Respons publik pun luar biasa. Banyak yang merasa tersentuh melihat keberanian Wulan tampil apa adanya, menunjukkan bahwa di balik sosok kuat dan glamor, ada perjalanan panjang menuju penerimaan diri.
Kampanye ini juga memicu diskusi luas di media sosial—bukan lagi tentang kesempurnaan kulit, tapi tentang keberanian untuk sembuh dan mencintai diri sendiri tanpa topeng.
“Saya sadar, healing bukan perjalanan sendirian. Karena saat kita saling berbagi, kita sembuh bersama,” tambah Wulan.
Komunitas “Acne Healing Circle”
Sebagai kelanjutan kampanye, ZAP Premiere dan Wulan meluncurkan komunitas digital “Acne Healing Circle”, ruang aman bagi para pejuang jerawat untuk berbagi pengalaman, saling mendukung, dan merayakan proses pemulihan diri.
Inisiatif ini membuktikan bahwa healing tidak hanya tentang wajah yang bersih, tapi juga hati yang tenang dan pikiran yang berdamai.
Kampanye Insecurity Uncovered bukan sekadar promosi perawatan kulit, tapi juga gerakan kesadaran diri. Wulan menunjukkan bahwa keberanian sejati bukan tentang menutupi luka, melainkan mengubahnya menjadi kekuatan.
“Saya nggak lagi mengejar sempurna. Saya cuma ingin jadi jujur, dan itu ternyata terasa lebih indah,” tutup Wulan dengan mata berkaca-kaca.
 
	    	 
    	





