Teknostyle – Gelaran Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2025 semakin memantapkan langkahnya sebagai ajang modest fashion paling berpengaruh di Indonesia. Di hari keempat, festival ini menghadirkan beragam kebaruan dengan semangat besar: membangun ekosistem modest fashion yang berdaya saing dan berkelanjutan (11/10).
Melalui forum, seminar, dan peragaan busana berstandar internasional, IN2MOTIONFEST tahun ini menegaskan posisinya sebagai ruang kolaborasi antara desainer, pelaku UMKM, hingga penggiat fashion global. Semua bersatu untuk membawa modest fashion Indonesia ke panggung dunia.

FGD Global: Sinergi Menuju Fashion Berkelanjutan
Hari keempat dibuka dengan Forum Group Discussion (FGD) bertema “Global Synergy for Sustainable Fashion”.
Diskusi ini menghadirkan pakar mode dari berbagai negara, di antaranya Ümit Temurçin (Fashion Journalist & Founder UT Projects & PR), Erica Marigliani (Creative Director & Fashion Professor), Sergio Puig (Founder Mediterránea Fashion Week Valencia), serta Akhil Raveendran (Founder & CEO Vie Fashion Week – Dubai).
Para pembicara menyoroti pentingnya kolaborasi global dalam mewujudkan fashion yang tidak hanya indah secara estetika. Namun, juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
“Sustainability bukan lagi tren, melainkan kebutuhan,” ujar Ümit Temurçin. “Fashion harus bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan manusiawi.”
214 Desainer, 1785 Koleksi, dan Ribuan Cerita
Tahun ini, IN2MOTIONFEST menghadirkan 1.785 koleksi modest fashion dari 214 desainer dan brand lokal maupun internasional.
Setiap rancangan menonjolkan kekuatan budaya lokal dengan sentuhan modernitas yang mengacu pada Trend Forecasting 2026/2027 bertema “Recode”.
Panggung dibuka dengan karya dari Antiq’Ikat (NTT), Basudewa (Bali), Batik Nagori x Sakinah by Thiffa Qaisty (Riau), Batik Siger by Una x Sekura Art by Ariez (Lampung), DDaunan Collection (Kalimantan Selatan), dan Nikhol (Banten).
Kolaborasi lintas daerah ini memperlihatkan betapa kayanya wastra Nusantara ketika dikemas dalam konsep desain kontemporer yang elegan.
Tak kalah memukau, karya dari Aramara, Batik Natra, Hanannia Craft, Alina Sasirangan, kami., La’ Mojo x Raki Tenun, hingga Ami Dhaka (Bangladesh) memperkaya nuansa internasional di panggung mode.
Seminar: Wastra Nusantara dalam Perspektif Global
IN2MOTIONFEST juga menghadirkan seminar inspiratif bertajuk “Cultural Codes in Contemporary Threads: Reinventing Wastra for Global Modesty”.
Sesi ini menyoroti bagaimana kain tradisional Indonesia — seperti batik, tenun, dan songket — dapat berwujud dalam gaya modest fashion modern yang digemari pasar global.
Hadir sebagai pembicara adalah tiga maestro mode Indonesia: Itang Yunasz, Ali Charisma, dan Wignyo Rahadi, bersama brand QOOQ dari Turki.
Seminar ini kemudian berlanjut dengan acara fashion show eksklusif oleh Juda Agung, Deputi Gubernur Bank Indonesia, menampilkan rancangan penuh karakter dan nilai budaya.
Inovasi Sosial: Fashion Bertemu Kepedulian
Tahun ini, IN2MOTIONFEST juga memperkenalkan dua program unik:
-
Clearance Sale for Charity, di mana desainer dapat menjual koleksi lamanya dan menyumbangkan sebagian hasil untuk kegiatan sosial.
-
Jastiper Program, yang membuka peluang bagi reseller dan pelaku usaha mikro untuk bertransaksi langsung dan memperluas pasar.
Kedua program ini menunjukkan bahwa fashion bisa jadi wadah untuk berbagi dan menggerakkan ekonomi secara inklusif.
Kolaborasi Lintas Lembaga
Ajang ini terselenggara berkat kerja sama erat antara Bank Indonesia dan Indonesian Fashion Chamber (IFC), dengan dukungan penuh dari Kementerian UMKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata, serta Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Tujuannya jelas — memperkuat ekosistem modest fashion nasional melalui peningkatan kualitas produk, promosi global, dan penguatan jejaring bisnis lintas sektor.
Hari keempat IN2MOTIONFEST 2025 menegaskan satu hal: masa depan fashion bukan hanya tentang gaya, tetapi juga tentang makna.
Wastra Indonesia kini bukan sekadar warisan budaya, tapi juga simbol inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan.
Dengan semangat sustainability dan kolaborasi global, Indonesia semakin mantap menuju posisinya sebagai pusat modest fashion dunia — membawa pesan bahwa keindahan sejati lahir dari keberanian untuk berinovasi dan menghargai akar budaya. ✨







