Teknostyle – Kendaraan listrik memang saat ini tengah menjadi primadona, mulai dari sepeda, motor, kendaraan umum, hingga mobil. Hal ini didukung dengan kebijakan pemerintah yang menghimbau masyarakat untuk beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik, dengan alasan ramah lingkungan serta minim emisi.
Ada beberapa faktor dimana mobil listrik belum berkembang secara signifikan;
- Mobil listrik belum banyak pilihan,
- Harga mobil listrik yang masih mahal.
- Masyarakat belum sepenuhnya menyadari bahwa kendaraan listrik bisa menjadi alternatif kendaraan di Indonesia ke depan yang minim biaya perawatan dan sumber tenaga yang jauh lebih murah dibanding dengan bahan bakar fosil.
Saat ini mobil listrik sudah dibuat dalam berbagai bentuk. Tidak selalu dalam bentuk sedan besar seperti Tesla atau Hyundai. Sudah banyak city car yang memakai tenaga listrik murni atau tenaga hybrid. Pada mobil listrik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu, Seberapa cepat mobil bisa terisi dayanya dan bagaimana pula dengan kinerja perangkat pengisian daya (charger) mobil-mobil tersebut. Kapasitas baterai menentukan konsumsi energi sebuah mobil listrik. Ada pula faktor lain yang menjadi pertimbangan city car listrik, yaitu berat. Singkatnya, makin ringan, maka energinya akan makin efisien. salah satu keunggulan lainnya mobil listrik memiliki akselerasi yang bekerja secara optimal sehingga mampu mencapai kecepatan maksimal dengan lebih cepat.
Hal ini terjadi karena pada mobil listrik torsinya sangat besar yang bahkan mengungguli mobil dengan mesin turbo sekalipun. Ada 3 hal yang menyebabkan torsi mobil listrik ini sangat besar. Pertama, konstruksi powertrain yang berbeda dari mobil konvensional, dimana mobil listrik menggunakan transmisi percepatan tunggal di motor listrik yang langsung terhubung dengan roda penggerak melalui drive shaft. Kedua Mobil listrik memiliki output tenaga yang instan sehingga membuat tenaga yang didapat roda penggerak setara dengan tenaga yang dihasilkan oleh inverter dari baterai, dan ketiga Saat dalam kecepatan tinggi, voltase pada mobil listrik akan menurun yang disebabkan oleh hilangnya tenaga secara perlahan pada putaran yang tinggi.
Sehingga hal diatas bisa menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat yang ingin beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik untuk mengurangi gas emisi dan menghemat bahan bakar. Saat ini banyak produsen mobil yang berbondong-bondong mengeluarkan produk mobil listrik city car untuk menjadi pilihan masyarakat. Seperti Wuling Air Ev yang merupakan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia dan menjadi Official Car Partner pada acara KTT G20, lalu selain Wuling ada mobil listrik dari QQ yang dinamakan Cherry QQ dan Mobil Listrik Aglis buatan PT Prosan Alam Hijau Bersama Solo Teknopark, serta banyak lainnya produsen yang menghasilkan mobil listrik, diharapkan Indonesia ke depan bisa secara merata beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.