Teknostyle – Setiap restoran atau rumah makan pasti selain menjual makanan yang enak juga menjual kisah dibalik restorannya. Salah satunya restoran yang berada di Bali, yakni Dapur Bali Mula. Dapur Bali Mula berlokasi di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabuptaen Buleleng. Konsep dari restoran ini ialah pawon tradisional dimana memiliki keunikan yaitu tidak ada menu tetap didalamnya.
Menu yang tidak tetap ini tentunya memiliki daya tarik yang berbeda jika dibandingkan dengan restoran pada umumny. Namun inilah daya tarik dari Dapur Bali Mula. Dilangsir dari RRI, Gede Yudiawan atau yang diakrab Chef Yudi selaku pemilik dan juru masak Dapur Bali Mula ini mengatakan bahwa menu yang disajikan pada hari itu merupakan hasil bumi yang didapatkan juga di hari itu.
Restoran Dapur Bali Mula juga sangat amat membantu warga sekitarnya. Menu yang disajikan ke para pengunjung merupakan menu-menu tradisional khas bali yang utamanya adalah olahan laut Desa Les. Oleh karena itu Dapur Bali Mula mengambil hasil laut atau hasil ternak dari warga dan nelayan sekitar di Desa Les.
Tak hanya memanfaatkan hasil bumi berupa ternak dan hasil laut. Dapur Bali Mula juga memanfaatkan potensi alam didesanya ini yaitu dengan memproduksi minuman arak yang berkualitas. Di desa Les pohon aren penghasil tuak sangatlah banyak ditambah kualitasnya juga sangat baik karena kadar airnya rendah.
Di Dapur Bali Mula, mereka memproduksi arak dalam empat varian, yakni Original, Kelor, Nangka dan Mangga. Dengan varian Kelor yang paling istimewa dan langka juga varian Nangka dan Mangga yang hadir menyesuaikan musimnya.
Dikutip dari Koran Buleleng, Arak-arak ini difermentasi di guci-guci tua yang berumur ratusan tahun selama 1-2 tahun. Spot fermentasi arak ini juga menjadi spot menarik bagi para pengunjung, karena selain mereka bisa melihat bentuk guci tua merekas juga bisa merasakan arak buatan sendiri dari Dapur Bali Mula.
Tak hanya itu dalam soal pembayaran, Dapur Bali Mula juga menetapkan cara pembayaran yang unik. Tidak ada patokan harga yang harus dibayar oleh para pengunjung, jadi bisa dibilang cara pembayarannya berupa donasi.
Lebih lanjut dikutip dari RRI, rasa kemanusiaan masyarakat yang makin jauh dari semestinya inilah yang menjadi latar belakang Chef Yudi memberlakukan sistem donasi ini. Ia berpikir manusia seringkali menilai segala sesuatu dengan uang dan ia ingin membuktikan bahwa hal itu tidak terjadi di Dapur Bali Mula.
Sebelum kamu datang kamu bisa membuat reservasi di akun Instagram @dapurbalimula, Berniat untuk berkunjung kesana?