Teknostyle.id – Sekolah kecantikan secara profesional kini makin menjanjikan. Bahkan banyak anak muda lulusan sekolah menengah atas tak ragu lagi untuk terjun ke industri ini karena prospek karier di masa depan yang makin menjanjikan.
Sekolah Kecantikan Profesional Makin Menjanjikan Prospek Karier Masa Depan
Sekolah Kecantikan yang berlokasi di Wahid Hasyim ini memiliki tiga peminatan bidang, yaitu makeup, hair dressing dan beauty aesthetic and spa.
“Kami sekarang memiliki sekitar 370 ribu alumni dari tahun 1970. Lulusannya sudah banyak yang terjun di beauty industry baik dengan mendirikan salon atau menjadi MUA (Makeup artist). Jadi kalau mau dilihat, sebagian besar salon-salon atau MUA yang sekarang ada dulunya sekolah di Puspita Martha. Hal ini selaras dengan pendapat kedua orangtua saya yang merupakan pendidik (Martha Tilaar dan Henry Alexis Rudolf Tilaar) yaitu jika ingin membangun suatu industri memang harus dilandasi dengan pendidikan yang mumpuni dan tepat,” papar Wulan.
“Salonnya terus berkembang jadi kami membutuhkan tenaga kerja profesional, tapi karena tidak mau yang abal-abal, ibu saya lalu mendirikan Puspita Martha di tahun 1970,” ungkap Direktur Puspita Martha International Beauty School, Wulan Maharani Tilaar di acara Open House Garden Puspita Martha yang digelar hari ini (Sabtu, 25 Mei 2024) di Puspita Martha International Beauty School.
Tak hanya membuka kelas reguler, Puspita Martha juga memiliki program internasional dengan sertifikat dari Cidesco yang berbasis di Zurich (Swiss) dan Cibtac dari UK sebagai badan akreditasi internasional yang berlaku lebih di 33 Negara di dunia, serta sertifikasi Nasional BNSP dari Lembaga Sertifikasi Profesi Puspita Martha. Yang menarik, dengan mengambil kelas bersertifikasi internasional, seorang beauty therapist, Spa Therapist, dan makeup artist lulusan Pupita Martha International Beauty School bisa diterima bekerja di negara-negara yang menerima sertifikat Cidesco,Idan Cibtac. Ini berarti secara otomatis lulusannya pun bisa bersaing secara international dan tentu saja bisa berkarier di luar negeri yang ilmunya jauh lebih berkembang dibanding Indonesia.
ADAPTASI DENGAN TREND : JADI DIGITAL BEAUTY CONTENT CREATOR
Belajar mengenai kecantikan secara profesional juga tak selalu tentang praktik, tapi juga teori. Menurut Wulan, para siswa di Puspita Martha International Beauty School diajarkan teori anatomi karena bidang kecantikan erat hubungannya dengan tubuh manusia.
Lebih jauh, Wulan mengatakan bahwa kini minat anak muda untuk terjun ke industri kecantikan juga semakin tinggi. Dulu lebih banyak yang mengambil pendidikan S1 terlebih dulu sebelum ikut kursus karena larangan orangtua. Tapi kini banyak peserta didik lulusan SMA atau SMK yang tak ragu untuk langsung mengambil keahlian di bidang kecantikan.
“Lulusan Puspita Martha International Beauty School tidak hanya bisa menjadi Beauty Therapist, Spa Therapist, Hairdresser atau Make Up Artist, tapi sekarang bisa menjadi digital content creator, terjun ke dunia entertainment sebagai penata rias, bahkan jika mengambil jurusan aesthetic bisa membuka klinik. Seorang dokter aesthetic biasanya belajar juga bagaimana facial, merawat dengan alat-alat kecantikan modern,” paparnya lagi.
Untuk beradaptasi dengan situasi dan perkembangan generasi digital, Puspita Martha International Beauty School berkolaborasi dengan Marcommads Edulearn Centre untuk menstimulus dan mendorong profesi content creator yang fokus pada beauty Industry, dengan diluncurkannya program eksklusif Digital Beauty Content Creator yang mengintegrasikan pada keilmuan dan keterampilan beauty dan content creator itu sendiri, dimana peserta berkesempatan untuk mengikuti serangkaian pelatihan, bimbingan teknis dan uji kompetensi untuk dapat memperoleh sertifkasi BNSP dengan skema terkait.