Teknostyle – Pariwisata Bali mulai berangsur pulih, apalagi pasca Pemerintah memperbolehkan penerbangan internasional untuk mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS). Tentunya kebijakan tersebut akan berjalan berdampingan dengan penyedia penginapan, baik itu hotel, resort, hostel, vila, dan jenis lainnya. Masih dalam rangkaian ulasan hotel di Bali, sekarang kita berkesempatan mengulas Ibis Styles Legian Bali.
Properti satu ini memang dikategorikan induknya, yakni Accor, sebagai hotel “Economy”, bersama dengan Ibis dan Ibis Budget. Ibis Styles Legian Bali sangat cocok bagi para backpacker yang berencana menghabiskan waktunya di sekitar kawasan Kuta, Legian, dan Seminyak. Hotel ini tepatnya berlokasi di Jl. Padma Utara, Legian, Kuta, Badung.
Meski masuk skala hotel bintang tiga, namun di situs Online Travel Agent (OTA), hotel ini mengaku berbintang empat. Ibis Styles memang berbeda antara satu tempat dengan tempat lain. Nuansa simple dan efektif langsung tersedia begitu Anda masuk area parkir hotel. Tak ada penyambutan spesial layaknya di hotel jaringan Marriott.
Namun, karena diperuntukkan bagi para backpacker, petugas Front Office langsung sigap menyiapkan dokumen check-in. Tanpa banyak basa-basi dan cukup tegas, berbalut keramahan yang layak. Dalam waktu singkat, kami langsung mendapatkan kartu akses kamar.
Kami berkesempatan untuk menginap di kamar tipe Deluxe One Double Bed. Sebelum masuk kamar, tamu akan melihat teras lengkap dengan dua kursi dan sebuah meja kopi. Ketika kami merokok, petugas pun dengan sigap menyediakan asbak. Masuk ke dalam kamar, nuansanya memang tidak terkesan bintang empat. Namun, sangat cukup untuk menjadi tempat istirahat. Kasur besar tersedia dengan sofa mini, kursi, meja kopi, TV, dan meja panjang. Minusnya, pencahayaan tidak tertata dengan rapi serta cenderung gelap saat malam.
Untungnya, ada kejutan menyenangkan untuk bagian kamar mandi. Luas ruangan kamar mandinya bahkan hampir sama dengan ruang utama. Saat membuka kamar mandi, kami terkejut dengan adanya pintu lain menuju area outdoor. Area kamar mandi pertama, diisi dengan bathtub, toilet duduk, cermin, dan wastafel. Menariknya, setelah kami buka pintu satu lagi, kami menemukan area shower outdoor yang sangat luas. Wow! Tapi sayang, tidak dilengkapi dengan amenities yang baik.
Saat duduk di teras, tamu akan disuguhkan pemandangan kolam renang. Menariknya, mereka memberi efek suara yang baik untuk relaksasi kuping. Sungguh sangat nyaman dan tenang. Pada malam hari, Ibis Styles Bali Legian tidak menyalakan banyak lampu. Mungkin cenderung menyeramkan, tapi buat kami malah menambah kesan tenang serta private.
Untuk masalah makanan, menu yang ditawarkan terbatas, tetapi dengan harga yang sangat terjangkau. Semua makanan dihargai sama, yakni sekitar Rp 30.000. Ada beberapa pilihan seperti nasi goreng, mie goreng, spaghetti bolognese, kwetiaw, dan nasi lauk. Tak ketinggalan menu minuman seperti jus jeruk, jus mangga, dan jus semangka dengan harga yang sama.
Keluar area hotel belok kiri, tamu akan mendapati dirinya berada di pertigaan. Belok kiri menuju Legian dan belok kanan menuju Padma Resort Legian, yang memiliki akses ke Pantai Padma dan Pantai Legian, berbatasan langsung dengan Pantai Kuta. Dekat dengan area turis Poppies I dan Poppies II. Meskipun sejak pandemi, kedua daerah tersebut sangat sepi.
Satu hal lagi yang menarik adalah masalah protokol kesehatan. Mereka mewajibkan tamu untuk check-in di PeduliLindungi. Untuk tamu luar Bali, bahkan mereka meminta hasil tes antigen atau PCR. Tamu yang ke Bali naik pesawat, bus, atau kapal pasti punya hasil tes tersebut, sesuai regulasi Satgas Covid-19 Indonesia.
Terakhir, masalah harga. Berdasarkan pantauan di Traveloka, kamar yang kami inapi dibanderol sekitar Rp 630.000 lengkap dengan sarapan untuk dua orang. Kamar termurahnya berharga Rp 248.000, yaitu tipe Superior tanpa sarapan. Sedangkan yang termahal adalah tipe Family, dengan kisaran harga per malam Rp 688.000, lengkap dengan sarapan. (WeBe)