Teknostyle – Meskipun produk kecantikan asal Jepang, Korea Selatan, dan China kian populer di masyarakat Indonesia, namun bukan berarti brand kecantikan lokal menjadi tertinggal. Dewasa ini, brand kecantikan lokal menunjukkan gelagat yang terus membaik, dimana banyak diminati oleh masyarakat banyak.
Melansir dari laman Republika.co.id, data BPS pada triwulan I 2020 menunjukkan, kinerja industri kimia, farmasi, dan obat tradisional yang meliputi sektor kosmetik, tumbuh hingga 5,59 persen. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, sektor kosmetik tumbuh signifikan pada 2020, terlihat dari kinerja pertumbuhan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, dimana kosmetik termasuk di dalamnya, bertumbuh 9,39 persen.
Melansir dari laman m.bisnis.com, Ketua Harian Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAK Indonesia) Kusuma Ida Anjani menuturkan, terdapat dua kategori dalam industri kecantikan masa kini, yaitu kosmetik yang terdiri dari makeup base serta dekoratif dan perawatan, yang terdiri dari personal care dan skin care.
Kusuma Ida Anjani menyebutkan, tren penjualan pada dunia industri ini juga mengalami perubahan, dimana tren penjualan pada tahun 2020 itu, didominasi oleh produk perawatan home care, dan jenis produk kosmetika mengalami penurunan.
PPAK Indonesia mencatat, total penjualan dari industri kecantikan pada tahun 2018 mencapai US$ 6,90 juta. Terdapat perlambatan laju pertumbuhan penjualan produk kecantikan pada tahun 2020, dimana hanya berkisar pada US$ 6,95 juta. Meskipun begitu, PPAK Indonesia melihat bahwa akan ada pemulihan ekonomi serta program vaksinasi, yang memproyeksikan penjualan pada tahun 2021 ini akan meningkat sebanyak 7%, yaitu mencapai US$ 7,45 juta.
Disamping itu, Kementerian Perindustrian terus melakukan upaya untuk mendorong kemajuan industri kecantikan lokal. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan memfasilitasi Industri Kecil Menengah (IKM), untuk memperoleh sertifikat penerapan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). Hal ini dimaksudkan, agar industri kosmetik lokal dapat berkembang lebih baik lagi, mengingat Indonesia memiliki potensi tanaman obat yang banyak tumbuh di berbagai wilayah, dengan total mencapai 4.000 spesies. (IND)