Teknostyle – Sawahlunto merupakan sebuah Kota di Sumatera Barat. Banyak juga yang tidak tahu, kalau Sawahlunto menyandang status “World Heritage UNESCO”. Wow!
Salah satu peninggalan sejarah dan budaya tersebut adalah sebuah hotel, yang kini dinamai Inna Ombilin Heritage. Bangunan ini dibangun tahun 1918, merupakan bekas peninggalan Belanda. Awalnya digunakan sebagai hotel para kaum kolonial.
Inna mengambil alih properti ini dan merombak bangunan, tanpa merusak keasliannya. Inna sendiri adalah salah satu brand dari Hotel Indonesia Group, yang merupakan BUMN.
Lanjut! Di meja resepsionis, tim Teknostyle langsung disambut dengan hangat. Hospitality gesture yang sempurna dilakukan oleh pegawainya, yang bernama Rahmat. Welcome drink juga tersedia, dan silakan ambil sesuka hati.
Dengan status bintang 3, hotel ini mampu melampaui harapan kami. Nuansa bangunan kolonial berbalut modernisme, dengan keramahan ala Indonesia, membuat kesan yang sangat baik. Great job, Inna Ombilin Heritage!
Langsung masuk kamar! Karena hanya memiliki dua lantai, Inna Ombilin Heritage tidak menyediakan elevator, tetapi cukup menggunakan tangga. Masuk kamar, kami dikejutkan dengan fasilitas, fitur, dan luas kamarnya.
Kasur besar dan 4 bantal tersedia, dengan tingkat keempukkan yang layak. Di meja sampingnya, kami terkaget ketika melihat speaker besar JBL, yang mirip kami temukan di hotel bintang 4 Marriott Group, seperti Fairfield dan Four Points.

Berikutnya, yang menakjubkan, hotel ini sudah menggunakan TV Flat besar yang dilengkapi fitur Youtube. Bahkan, beberapa hotel bintang 4 lain saja, masih belum memberikan fasilitas serta fitur tersebut.

Kamar luas ini terisi oleh tempat meletakkan tas, lemari besar dengan cermin, kaca rias dengan kursi, sofa panjang yang sangat nyaman untuk ‘selonjoran’, meja kopi, dan kamar mandi. Tata pencahayaannya pun didesain dengan baik.
Untuk tamu perokok, harus mematikan AC (yang remote-nya menggunakan skala Fahrenheit), dan membuka jendela kamar. Kami baru saja melakukan itu, dan, wah! Tanpa AC pun, udara lembah Sawahlunto yang masuk ke kamar kami terasa sangat sejuk. Berkisar 24 derajat Celcius.
Complimentary drink yang diberikan pun tak sembarangan. Untuk air mineral tersedia Artha. kopi bubuk diberikan Nescafe, dan untuk teh disediakan merek Sosro. Lengkap dengan gula putih dan gula aren kantung besar khas Inna.
Penjelasan di atas saja sudah sangat memuaskan. Pasalnya, kita bisa membandingkan dengan hotel berbintang 3 dari grup hotel lain. Atau mungkin juga karena suasana kota Sawahlunto, yang turut menambah kesan “beyond our expectation” tadi.
Namun, sayangnya, fasilitas kamar mandi belum maksimal. Meskipun desainnya bagus, juga disertai shower layak, tetapi mereka memberikan amenities yang sangat terbatas. Hanya ada dua buah sabun batang, dua buah dental kit, dan satu buah sampo. Tetapi, tetap tersedia dua handuk badan bersih dan satu handuk tangan.

Ditambah lokasinya yang sangat strategis, dengan banyak penjaja street food di depan hotel, juga berseberangan dengan Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto, dan aktivitas anak muda Sawahlunto pada malam hari, kami merasa Inna Ombilin Heritage merupakan hotel terbaik yang pernah kami ulas. Untuk menginap di sini, setidaknya perlu menyiapkan dana Rp 500.000 per malam, lengkap dengan sarapan untuk dua orang. (WeBe)