Teknostyle – Untuk pertama kalinya, Dia.Lo.Gue Artspace menampilkan karya instalasi yang terinspirasi dari apa yang ada di Kemang, Jakarta Selatan. Instalasi ini dibuat oleh 3 kreator warga Kemang, yang sekaligus memiliki biro desain grafis, arsitek, dan fotografi di Kemang.
Karya ini dibuat dengan melibatkan warga Kemang, dibuat di Kemang dan dipersembahkan untuk publik, serta masyarakat luas pada umumnya.
“BERSAMA” adalah sebuah karya kolaborasi dari tiga kreator yang berdomisili di Kemang, dan membentuk sebuah ruang komunitas pejalan kaki, disaat pandemi covid-19.
Karya instalasi ini membuat sebuah representasi ruang spasial di wajah Dia.Lo.Gue Artspace, dan dikuratori oleh Maria Rosantina, yang juga warga Kemang. Lokasi dari karya diletakkan persis dekat dengan jalan raya.
Tepatnya di pertigaan Jalan Kemang Selatan dan Jalan Benda Atas, sehingga mudah diakses publik. Hal ini merupakan upaya dari Dia.Lo.Gue Artspace, untuk mendekatkan publik kepada seni dan desain pada khususnya.
Bagaimana kisah terjadinya kolaborasi ini? Yuk, lanjut!
Kebiasaan jalan pagi menjadi sebuah “Corona Profiteur”, dimana pandemi menjadi perekat di antara mereka. Ialah Gregorius Supie Yolodi, arsitek dan pendiri dari ‘d-associate’ yang berkantor di Bangka, Hermawan Tanzil, desainer grafis dan pendiri dari biro desain ‘LeBoYe’, yang berlokasi di gedung Dia.Lo.Gue Artspace, dan Indra Leonardi, seorang fotografer, yang memiliki studio ‘The Leonardi’ berlokasi di Kemang Barat.
Dimulai dengan satu orang berjalan, membuka ruang kesendiriannya mencari matahari pagi. Energi positif ini lalu mengalir dan menular membawa jiwa-jiwa lainya bersama berjalan, mengikuti matahari dan berolahraga sekitar Kemang.
Kami menelusuri Kemang yang berliku, keluar masuk gang, bertemu banyak warga Kemang, bercengkerama dengan para pedagang di sekitar kami, menemukan wajah-wajah Kemang dalam kesehariannya. Saat PPKM, dimana olahraga di luar rumah itu dibatasi, kami berjalan setiap Minggu. Kegiatan ini sempat terhenti sejenak, dan setelah PPKM melonggar, kami berjalan bersama kembali, dan terkadang hampir setiap hari.
Ketika jarak menjadi penting, “Kebersamaan” itu lahir saat kami berjalan bersama. Walau dalam kondisi yang sulit, kesempatan ini memberikan ruang yang positif, agar dapat saling membangun diri, berjalan bersama, menyemangati satu sama lain, dan berkarya bersama. Kebersamaan adalah vaksin yang memberikan kami harapan, sukacita, dan sekaligus pertemanan yang sehat.
Karya instalasi publik ini adalah sebuah bentuk karya yang diharapkan dapat memberikan dan menularkan energi positif kebersamaan, untuk saling membangun Kemang menjadi sebuah komunitas dan lingkungan yang kreatif dan dinamis.
Berupaya untuk mendekatkan seni dan desain, karya ini terinspirasi dari Kemang dan sekitarnya, oleh warga Kemang, untuk masyarakat luas, agar dapat dinikmati oleh publik. Diharapkan publik dan masyarakat luas dapat merespon karya “BERSAMA” ini, menjadi sebuah kebangkitan bersama pasca pandemi covid-19.
Karena hanya dengan ‘Kebersamaan’, Kemang bisa hidup kembali menjadi sebuah area hunian dan komunitas yang multi-dinamis, dan penuh warna. Kami berharap, Kemang bisa menjadi salah satu bagian dari daya tarik wisata kota Jakarta, dengan latar belakang budaya Betawi, dan perpaduan multi-etnis bagi warga yang menghidupinya.
Selain agenda pameran karya instalasi “BERSAMA”, Dia.Lo.Gue Artspace juga menyelenggarakan pameran sketsa berjudul “Kemang Neighborhood”, kolaborasi antara komunitas ‘Kemang RTRW’ bersama Gladys Teo Simpson, seorang Urban Sketcher yang berdomisili di Kemang. Ada juga pameran solo dari Wastuwidyawan, yang membawakan narasi pengalaman domestiknya saat lockdown di masa serba ketidakpastian.
Tak ketinggalan pemutaran film ‘Dendam Rindu Harus Dibalas Tuntas’ dari Palari Film, bersama Kinosaurus Jakarta. Ada juga ‘Book, Etcetera’, sebuah koleksi buku buku spesial yang telah dikurasi oleh ak.sa.ra Kemang, serta Edward Hutabarat Living yang akan hadir spesial di Dia.Lo.Gue Shop.
Seluruh rangkaian acara ini adalah sebuah bentuk dukungan untuk turut merayakan ‘Kemang 12730’, sebagai seni dan desain hub bersama ICAD ke-XI. (Istimewa)