Teknostyle – PT Manna Indonesia Group melaksanakan peresmian program Clean Drinking Water Impact Investing Model di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (23/08/2022) yang dihadiri oleh CEO & Founder PT. Manna Indonesia Group -Hanzela Calista Kusumamenggala , Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT SMI -Ramona Harimurti, Kasubmit Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan RI – Nofiansah, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (“BPOLBF”) -Shana Fatina, General Manager Yayasan Dompet Dhuafa -Suheng S. Widodo, serta Pemerintah Daerah Manggarai Barat yang diwakili oleh Martinus Ban.
Program bantuan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) yang dipergunakan untuk program clean drinking water impact investing model merupakan program bantuan air minum bersih berkualitas dengan teknologi 4,0 Air to Water yang dikombinasikan dengan program pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kaum perempuan, dengan memberikan pendampingan kepada Badan Usaha Milik Desa (“BUMDes”) Batu Cermin. Program Clean Drinking Water Impact Investing Model merupakan kerja sama PT Manna Indonesia Group dengan PT SMI selaku Pendukung dana dan Yayasan Dompet Dhuafa dan BUMDes Batu Cermin selaku pelaksana kegiatan yang juga didukung oleh Kementrian Desa, BPOLBF, Pemerintah Daerah manggarai Barat, Kesyahbandaran, dan aplikasi dompet digital DANA.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (“TJSL”) PT SMI untuk menjawab tantangan kurang tersedianya air bersih di Labuan Bajo. Program Clean Drinking Water Impact Investing Model dilaksanakan Di Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata prioritas Indonesia, untuk memastikan adanya peningkatan status kesehatan dan ekonomi masyarakat Labuan Bajo melalui pemanfaatan mesin pengolah air bersih dengan teknologi 4,0 Air to Water yang environmental-friendly.
“Program Drinking Water dengan model Impact Investing ini diinisiasi oleh PT Manna Indonesia Group bekerjasama dengan PT SMI sebagai pendukung dana untuk mendorong kegiatan TJSL PT SMI yang memiliki dampak positif dan terukur secara sosial, ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan multiplier effect pembiayaan program TJSL. Program ini juga diharapkan dapat memberikan keuntungan finansial bagi BUMDes, sehingga BUMDes dapat menyisihkan labanya untuk menjamin keberlanjutan program ini juga membantu menanggulangi masalah stunting,” jelas Ramona Harimurti, Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT SMI, yang mewakili Manajemen PT SMI dalam kegiatan peresmian. Shana Fatina, Presiden Direktur BPOLBF juga mendukung penuh tujuan dari Program TJSL PT SMI dan seluruh stakeholder program, BPOLBF berharap adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi air minum berkualitas tinggi, pengembangan ekonomi melalui bisnis air minum bersih berkualitas tinggi, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap teknologi ramah lingkungan, membantu dan mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs), serta berperan dalam mengembangkan Labuan Bajo sebagai salah satu tujuan wisata andalan di Indonesia dengan peluang PT SMI untuk mewujudkan creating shared value (CSV) Perseroan. Faktanya, masih ditemui masalah-masalah kesehatan terkait kekurangan air bersih di Kabupaten Manggarai Barat, seperti stunting sebesar 12,3%, underweight sebesar 19,6%, dan wasting pada balita sebesar 8,6%. Disamping itu, data Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ada sekitar 1,15 juta masyarakat atau 20,90% populasi masyarakat NTT yang hidup dalam kemiskinan. Sehingga, program Clean Drinking Water Impact Investing Model ini diharapkan dapat menjawab tantangan penyediaan air bersih di Labuan Bajo. Selain itu, dengan dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan masyarakat secara bersamaan, diharapkan program ini juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masayarakat sekitarnya