Teknostyle – Bagi para penggemar fashion Korea dan K-pop, nama Marhen J bukanlah sesuatu yang asing. Brand tas vegan asal Korea Selatan ini pernah merajai wishlist para pecinta gaya minimalis ala idol K-pop. Dari Jennie BLACKPINK, Sana TWICE, hingga Winter aespa, banyak idol top yang terlihat menggunakan produk Marhen J, menjadikannya sebagai simbol gaya Korea yang keren namun tetap ramah lingkungan.
Namun kabar terbaru membuat banyak penggemarnya di Indonesia kecewa. Marhen J resmi menutup seluruh gerai fisiknya di Indonesia. Tidak hanya satu atau dua cabang, tetapi benar-benar semua toko offlinenya pamit undur diri dari pasar Tanah Air.
Kenapa Marhen J Tutup Gerai di Indonesia?
Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi secara mendalam dari pihak Marhen J mengenai alasan penutupan ini. Namun, beberapa pengamat dan sumber ritel menyebutkan bahwa langkah ini bisa jadi merupakan bagian dari strategi restrukturisasi bisnis secara global. Marhen J mungkin ingin lebih fokus pada penjualan daring (online) yang kini memang lebih efisien secara biaya dan menjangkau pasar lebih luas tanpa batasan lokasi.
Selain itu, tantangan ekonomi global, perubahan tren belanja pasca-pandemi, dan persaingan ketat di industri fashion juga turut memengaruhi dinamika bisnis brand-brand internasional, termasuk Marhen J.
Bagaimana Nasib Konsumen di Indonesia?
Meski toko fisiknya tutup, kamu yang masih ingin memiliki tas Marhen J tidak perlu panik. Brand ini masih tersedia secara online, baik melalui situs resmi maupun marketplace internasional seperti Shopee Global, Amazon, hingga beberapa reseller tepercaya.
Namun, dengan hilangnya toko fisik, kamu mungkin tidak lagi bisa merasakan langsung kualitas material, mencoba model tas secara langsung, atau menikmati pelayanan khas butik Marhen J di mal-mal besar Indonesia.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Penutupan ini bisa jadi sinyal bahwa industri fashion sedang bergerak ke arah digitalisasi yang lebih masif. Brand-brand besar kini mulai beralih ke pendekatan direct-to-consumer berbasis online untuk memangkas biaya operasional dan menjangkau konsumen dengan cara yang lebih personal dan efisien.
Bagi pecinta fashion, ini jadi momen untuk lebih bijak dalam memilih produk. Kita bisa mulai mempertimbangkan brand lokal yang punya visi dan misi sejenis: stylish, etis, dan ramah lingkungan.
Tutupnya gerai Marhen J di Indonesia tentu menjadi kehilangan bagi banyak penggemarnya, tetapi bukan berarti akhir dari segalanya. Brand ini tetap bisa diakses secara online, dan semangat untuk bergaya ala Korea tetap bisa hidup dalam berbagai bentuk.
Siapa tahu, suatu hari nanti Marhen J akan kembali dengan konsep baru yang lebih segar dan lebih dekat dengan konsumen Indonesia. Untuk saat ini, kita ucapkan dulu: Sampai jumpa, Marhen J. Terima kasih sudah menjadi bagian dari gaya hidup kami. (Be)