Teknostyle – Tak hanya memamerkan busana muslim menawan, ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 juga menjadi tempat bertemunya ide, peluang, dan kerja sama lintas negara.
Di sela kemeriahan peragaan busana, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menghadirkan kegiatan Business Networking. Sebuah forum yang mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan perwakilan negara sahabat untuk memperluas ekspor modest fashion dan kosmetik halal ke pasar dunia.
Kegiatan ini digelar pada 6 November 2025 di Kartika Expo Center, Balai Kartini, dan dihadiri oleh perwakilan kedutaan dari Pakistan, Iran, Prancis, Nigeria, serta Japan External Trade Organization (JETRO). Dari pihak Indonesia, hadir sejumlah brand terkemuka seperti Melova Sportswear, Intresse, AM by Anggiasari, Pan Brothers, VAIA, dan ParagonCorp.
Dari Catwalk ke Meja Bisnis
Menurut Menteri Perdagangan Budi Santoso, kegiatan jejaring bisnis ini adalah langkah konkret dalam memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
“Kami ingin para eksportir Indonesia tidak hanya dikenal karena keindahan desain, tetapi juga karena profesionalitas dan kualitas produknya,” ujarnya.
Sesi ini menjadi ruang bagi pelaku industri untuk menjalin kemitraan baru. Menjajaki peluang ekspor, sekaligus memperkenalkan potensi besar produk kreatif Indonesia. Mulai dari modest fashion, garmen, alas kaki, aksesori, hingga kosmetik halal yang kini tengah naik daun di pasar internasional.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat daya saing global.
“Kegiatan seperti ini adalah wadah strategis bagi pelaku usaha Indonesia untuk memperluas pasar. Kami akan terus memfasilitasi agar produk kreatif Indonesia semakin dikenal dan diminati dunia,” jelasnya.
Sementara itu, Ari Satria, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Jasa dan Kreatif, menambahkan bahwa networking ini tak hanya soal transaksi. Namun, juga membangun kepercayaan internasional terhadap kualitas produk lokal.
“Kami ingin dunia tahu bahwa Indonesia mampu bersaing dalam hal kualitas, inovasi, dan keberlanjutan,” katanya.
Cerita dari Para Pelaku Usaha
Para peserta yang hadir pun antusias. Anggiasari, desainer dan pendiri AM by Anggiasari, mengaku kegiatan ini membuka wawasan baru tentang potensi kerja sama lintas negara.
“Kami jadi tahu karakter pasar luar negeri, dan bagaimana produk kita bisa menyesuaikan kebutuhan mereka. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” ungkapnya.
Senada, Edgar Maulana, CEO VAIA, menilai forum ini bukan hanya kesempatan bisnis, tapi juga bukti nyata dukungan pemerintah terhadap UMKM fesyen lokal.
“Terima kasih kepada Kemendag yang sudah mempertemukan kami dengan buyer dari Asia dan Eropa. Kegiatan seperti ini mendorong ekonomi kreatif kita untuk tumbuh lebih cepat,” ujarnya.
Gelaran Business Networking di JMFW 2026 menegaskan bahwa modest fashion dan kosmetik halal bukan sekadar tren, tapi bagian dari gerakan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan mitra internasional membuka jalan agar produk Indonesia bisa berdiri sejajar dengan brand global, sambil tetap mempertahankan jati diri dan nilai budaya lokal.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Indonesia kian mantap melangkah menuju posisi sebagai pusat modest fashion dan kecantikan halal dunia.






