Teknostyle – Kemarin (10/05/2023) seluruh nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) dibuat pusing karena aplikasi Mobile Banking BSI mengalami error. Banyak yang menduga hal ini terjadi dikarenakan BSI mengalami serangan siber atau lebih tepatnya serangan ransomware.
Sebagai informasi, ransomware ini adalah sebuah software berbahaya (malware) yang dirancang untuk memblokir akses ke file. Tentu saja di zaman dengan teknologi yang sudah berkembang pesat ini jenis kejahatan siber memang sangan merugikan karena seseorang bisa kehilangan identitas dan uang dalam jumlah besar.
Dikutip dari CNBC Indonesia, ada 3 Malware berbahaya yang perlu kamu ketahui modusnya.
- News Malware
Kejahatan siber biasanya menunggangi berita-berita yang tengah populer dan banyak dibaca. Peretas akan menyisipkan malware di berita tersebut sehingga pembaca yang membaca beritanya mudah menjadi korbannya. Malware ini menargetkan individu, beberapa pembaca yang mengklik salah satu berita populer secara tidak sadar bahwa berita tersebut sudah disalin dan disematkan malware. Alhasil, semua data di perangkat pembaca bisa dicuri begitu saja, malware dengan modus ini sangat berkembang pesat di Jepang namun tidak menutup kemungkinan juga akan terbawa ke negara-negara lain.
- Fleeceware
Jika sebelumnya modusnya lewat berita, kali ini modusnya melalui aplikasi di ponsel. Ketika meginstal aplikasi dengan fleeceware, uang pengguna akan terus-terusan dikuras, bahkan setelah menghapus aplikasi tersebut. Disebutkan oleh peneliti bahwa lebih dari 600 juta pengguna android menginstal fleeceware ke dalam ponsel mereka sepanjang tahun lalu. Walaupun fleeceware ini tidak mencuri informasi sensitif tapi tetap saja praktik ini sangat umum dilakukan oleh pengembang aplikasi untuk meraup duit penggunanya.
- IoT Device
Di tahun 2023, popularitas Internet of Things (IoT) makin bertumbuh, dengan banyaknya produk IoT inilah yang membuat peretas memanfaatkan kecanggihan alat-alat ini. Ditambah, kebanyakan perangkat IoT tak memiliki kapasitas penyimpanan yang besar dan indicator keamanan yang mumpuni. Alhasil, peretas dengan mudah melacak username dan password pengguna untuk mencuri informasi bernilai seperti akun bank. Bisa juga memanfaatkan kamera dan mic pada perangkat IoT untuk memata-matai pengguna. Hal ini juga dapat terjadi di perangkat-perangkat IoT di perkantoran untuk meretas seluruh sistem jaringan kantor.
Tetap hati-hati dalam berselancar di dunia siber!