Selama ini Kota Bogor selalu identik dengan Kota Hujan maupun destinasi wisata alamnya yang tiada duanya. Siapa sangka ternyata Kota Bogor juga menyimpan sepenggal sejarah nusantara yang sangat melekat bagi bangsa Indonesia. Yup, Jalan Surya Kencana merupakan Kawasan Cagar Budaya peninggalan zaman Hindia-Belanda yang menjadi pusat perekonomian Kota Bogor dan masih eksis hingga sekarang.
Jalan Surya Kencana atau Handelstraat dibuat atas perintah Gubernur Jendral Daendels pada Tahun 1808 sebagai salah satu ruas Jalan Raya Anyer-Panarukan. Pada masa itu mayoritas penduduknya beretnis Tionghoa dengan mata pencaharian utamanya adalah berdagang.
Seiring dengan perkembangan zaman maka terjadilah asimilasi budaya dan bahasa. Sehingga Kawasan Surya Kencana saat ini menjadi pemukiman bagi keturunan etnis Tionghoa, Sunda, Jawa, Timur Tengah, dan lain sebagainya. Hal inilah yang memperkuat interaksi antar etnis tersebut dan menciptakan kegiatan ekonomi yang tumbuh pesat dari waktu ke waktu.
Hadirnya cagar budaya seperti Klenteng Hok Tek Bio hingga Lawang Seketeng menambah nilai historis dari Kawasan Jalan Surya Kencana ini. Hingga saat ini Klenteng Hok Tek Bio digunakan sebagai tempat peribadatan etnis Tionghoa, yaitu Tao, Budha, dan Konghucu. Sekaligus dijadikan pula sebagai pusat wisata religi dan tempat perayaan hari besar keagamaan. Sedangkan Lawang Seketeng merupakan kawasan pertokoan yang selalu ramai oleh pengunjung. Hal ini karena pada area tersebut menyediakan kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, alat rumah tangga, elektronik, hingga hasil bumi.
Hadirnya Lawang Surya Kencana sebagai simbol Kawasan Cagar Budaya
Sebagai simbol di tetapkannya Jalan Surya Kencana sebagai Kawasan Cagar Budaya, pemerintah Kota Bogor meresmikan Lawang Surya Kencana pada tahun 2016. Gerbang dengan tinggi 13 meter ini merupakan bentuk dari saksi sejarah panjang Jalan Surya Kencana. Sekaligus peran vitalnya dalam pertumbuhan perekonomian di Kota Bogor.
“Kawasan ini tidak bisa dipandang sebagai kawasan ekonomi saja. Ada kisah dan catatan sejarah panjang dan nilai budaya yang harus juga dijaga,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya.
Dari dulu hingga sekarang, Kawasan Jalan Surya Kencana telah menjadi daya tarik dari Kota Bogor “bak” magnet yang selalu menarik pengunjung. Hadirnya pertokoan-pertokoan dan wisata kuliner nusantara yang telah berdiri sejak lama di kawasan ini menjadi pelengkap yang sayang untuk dilewatkan. Es Bir Kotjok, Soto Mie, Cungkring, Mie Yamin, Asinan, Soto Kuning, dan lainnya merupakan potret hidupnya roda kehidupan yang tak berhenti berdenyut di jantung Kota Bogor. Itulah sebabnya julukan “Road of Never Sleeping” sangat cocok untuk Jalan Surya Kencana yang tak pernah redup ini.