Teknostyle – Sejauh ini biro kredit selalu dikaitkan dengan fungsinya sebagai penyedia layanan berbasis data bagi industri lembaga keuangan. Tapi, tidak banyak orang tahu bahwa sebenarnya biro kredit juga memiliki fungsi yang penting bagi masyarakat luas.
Keluhan masyarakat khsusunya nasabah terhadap layanan keuangan masih seputar kesalahan pencatatan kredit, dugaan kebocoran data, hingga munculnya tagihan kredit dengan alamat yang keliru.
Nyatanya di era serba digital ini, hal tersebut dapat diantisipasi dengan memanfaatkan layanan biro kredit. Dengan bermodalkan kelengkapan data yang dimiliki, biro kredit mampu berperan secara inklusif untuk kepentingan berbagai pihak termasuk masyarakat.
Presiden Direktur Credit Bureau Indonesia (CBI), Agus Subekti menjelaskan, perusahaan biro kredit yang ia pimpin sebenarnya memiliki fungsi yang sangat penting bagi tiga pihak sekaligus yakni lembaga keuangan, non-lembaga keuangan, dan masyarakat luas.
Lanjutnya, CBI dapat dapat mengambil peran sebagai pemberi informasi dan layanan terkait laporan dan skor kredit bagi masyarakat yang bersangkutan. Laporan dan skor kredit di masyarakat ini masih sering diabaikan padahal kedua hal ini sangat penting untuk menjadi penilaian dalam menerima kredit.
“Dengan hadirnya CBI ditengah masyarakat, kami berperan inklusif untuk memberikan informasi kepada masyarakat, masyarakat juga bisa ikut memastikan sejauh mana pencatatan kreditnya sudah benar,” kata Agus, dalam siaran pers yang diterima.
Pentingnya memantau skor kredit bagi masyarakat
Lazimnya lembaga keuangan menggunakan skor kredit seseorang untuk memutuskan kelayakan pemberian kredit yang diajukan. Namun banyak masyarakat yang tidak mengerti pentingnya skor kredit ini sehingga tidak pernah rutin mengecek skor kreditnya.
“Memang masyarakat perlu belajar dan tahu bagaimana caranya membangun skor kredit yang baik. Masyarakat harus tahu apa saja langkah-langkah yang mesti dilakukan untuk meningkatkan skor kreditnya,” kata pria yang memimpin CBI sejak November 2021 ini. “Skor kredit itu mencerminkan reputasi seseorang dalam rentan waktu tertentu, mencerminkan behaviour mereka juga. Maka dari itu, masyarakat perlu tahu skor kredit dia, karena skor itu secara kenyataannya sekarang sudah sangat umum digunakan oleh banyak pihak untuk mengambil keputusan apakah seseorang layak mendapatkan kredit atau tidak,” ujarnya.
CBI punya fitur ‘Alert’ yang sangat berguna untuk masyarakat
Akses terhadap laporan dan skor kredit merupakan dua produk CBI yang diperlukan masyarakat. Tak hanya itu, ada produk CBI lainnya yang tak kalah penting yaitu fitur layanan yang bernama ‘Alert’. Alert, kata Agus, merupakan sebuah layanan yang mampu memberitahukan kepada masyarakat secara otomatis jika ada perubahan yang terjadi pada data dan profil perkreditannya.
Fitur ini sangat berguna di era digital saat ini, “Selain untuk melindungi keamanan data, kami membantu mengantisipasi tindak kriminal ketika nama seseorang disalah-gunakan dalam pengajuan kredit,” katanya.
CBI berupaya untuk lebih interaktif terhadap customer-nya
Pada umumnya masyarakat melakukan pengecekan kelayakan pinjaman di BI Checking namun sayangnya BI Checking tidak bersifat interaktif. Dengan visi dan misi selalu customer-centric, CBI bersikap proaktif untuk memberi tahu penggunanya dalam kepentingan kredit lewat produk-produk yang mereka tawarkan. Ke depannya, berbagai produk CBI akan ditawarkan lewat sebuah aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk mengecek reputasi kredit seseorang.
Agus, yang mengawali kariernya di industri perbankan ini mengatakan, kemudahan layanan itu dilakukan agar masyarakat tidak dirugikan namun justru diuntungkan di era data saat ini. “Karena data ini akan dipakai pihak lain untuk mengambil keputusan, maka kami sangat ingin mengedukasi masyarakat agar lebih “melek” data dan reputasi keuangan mereka,” ujar Agus.