Teknostyle – Lanskap pemasaran brand berkembang dengan cepat, didorong oleh kemajuan teknologi dan pergeseran ekspektasi konsumen. Di saat yang sama, kepercayaan konsumen mulai terkikis seiring dengan meningkatnya risiko terkait penggunaan data. Di tahun 2025, brand harus beradaptasi dalam era baru hiper-personalisasi sembari tetap fokus pada upaya membangun kepercayaan. Twilio, platform interaksi dengan pelanggan yang membantu perusahaan-perusahaan di seluruh dunia membangun hubungan langsung dan terpersonalisasi dengan pelanggan mereka. Mengungkap beberapa tren yang akan memengaruhi strategi brand experience di Asia Pasifik dan Jepang (APJ) di tahun mendatang.
Kepercayaan selalu menjadi landasan dari loyalitas atau kesetiaan konsumen kepada suatu brand. Namun, pada tahun 2025 kepercayaan konsumen akan mencapai titik terendah sepanjang masa. Menurut Laporan Preferensi Konsumen Twilio tahun 2024, 56% konsumen di Asia Pasifik mengatakan bahwa mereka tidak akan membeli produk dari brand yang tidak mereka percayai. Dengan konsumen yang semakin kritis dan teliti, brand harus menunjukkan rasa hormat yang lebih besar dengan menempatkan diri mereka pada posisi pelanggan.
Untuk menumbuhkan ‘Ekosistem Kepercayaan’ ini. Brand harus memprioritaskan strategi yang berpusat pada pelanggan melalui pemanfaatan AI untuk meningkatkan personalisasi dan keandalan. Melalui penyelarasan strategi dengan ekspektasi konsumen dan dengan berfokus pada membangun hubungan yang tulus, brand dapat memperkuat posisi mereka di pasar dan mempertahankan loyalitas jangka panjang.
Pada tahun 2025, kita dapat mengharapkan perubahan signifikan dalam cara brand melakukan autentikasi pengguna, yang didorong oleh kehadiran protokol perpesanan baru seperti RCS dan Silent Network Authentication atau Autentikasi Jaringan Senyap (SNA). Masing-masing memiliki keunggulannya sendiri, dan alih-alih mengandalkan hanya satu solusi untuk semua kebutuhan, brand akan menyesuaikan metode verifikasi dengan skenario dan kebutuhan pengguna yang berbeda, dengan tujuan akhir untuk menciptakan pengalaman pengguna yang menyenangkan dan aman.
Di era transformasi digital di mana ekspektasi konsumen semakin tinggi, personalisasi berbasis data dibarengi upaya untuk membangun kepercayaan mutlak diperlukan apabila brand ingin menumbuhkan loyalitas pelanggan yang langgeng. Dengan memanfaatkan teknologi canggih seperti AI dan protokol perpesanan yang disempurnakan seperti RCS dan SNA, bisnis dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, menyederhanakan proses autentikasi, dan di saat yang sama menghadirkan interaksi dengan sentuhan yang sangat personal bagi pelanggan. Memasuki tahun 2025, brand yang berhasil menavigasi tren yang terus berkembang ini tidak hanya akan bertahan, tetapi juga tampil sebagai yang terdepan dalam lanskap persaingan.