Teknostyle – Di tengah persaingan industri smartphone Indonesia yang super ketat, menembus posisi lima besar bukanlah perkara mudah. Namun, Infinix berhasil mencapainya, dan salah satu sosok kunci di balik keberhasilan ini adalah Sergio Ticoalu, Head of Marketing Infinix Indonesia.
Bagi Sergio, pemasaran bukan hanya soal menjual produk, melainkan seni meramu insight konsumen. Untuk dapat menjadi kampanye yang relevan, eksekusi yang sempurna, dan sentuhan kreatif yang membuat orang berhenti sejenak lalu memperhatikan. Prinsip ini membuat Infinix bukan sekadar brand, tapi juga bagian dari percakapan dan tren anak muda.
“Insight konsumen adalah bahan paling berharga. Tugas kami adalah meracik karya yang relevan dan dieksekusi dengan sempurna, lalu memberinya sentuhan kreatif tak terduga yang membuat orang berhenti dan memperhatikan.”.
Kunci Strategi: Menyasar Segmen Gaming
Langkah besar Sergio berawal pada 2020. Ketika ia melihat peluang emas di segmen gamer muda yang menginginkan smartphone bertenaga untuk bermain game, tetapi dengan harga terjangkau. Dari situlah lahir positioning “HP Gaming Value for Money”, yang menjadi pondasi kuat keberhasilan Infinix di tahun-tahun berikutnya.
Karier yang Kaya Pengalaman
Lahir di Tondano, Sulawesi Utara, Sergio memulai karier di XL Axiata, lalu menapaki berbagai perusahaan besar seperti Kuaishou (Snack Video) dan SHARP Smartphone di bawah Foxconn. Setiap pengalaman ini memperkaya perspektifnya, membentuk strategi pemasaran yang ia terapkan sejak bergabung dengan Infinix pada 2019.
Prestasi dan Pengakuan Bergengsi
Di bawah kepemimpinannya, Infinix meraih berbagai penghargaan, mulai dari “Excellence in Performance” dari media seluler ternama Indonesia, hingga pengakuan internasional lewat film pendek “In Front of Us”, satu-satunya finalis dari Indonesia di Adfest 2024 Bangkok. Sergio juga dinobatkan sebagai The Best Global Employee of the Year 2023 oleh Infinix dan Most Valuable Transsioner (MVT) oleh perusahaan induknya—dua gelar prestisius yang jarang diraih sekaligus.
Storytelling yang Menggerakkan
“In Front of Us”, karya yang ia arahkan sebagai Executive Creative Director. Memadukan kekuatan teknologi dan pesan sosial tentang perundungan (bullying). Direkam sepenuhnya dengan kamera depan Infinix, film ini sukses menggaet lebih dari 20 juta penonton online sekaligus memamerkan kemampuan produk secara elegan.
Filosofi Kepemimpinan: Budaya DARE
Sergio membangun timnya dengan prinsip DARE: Disruptive dalam ide, Agile terhadap perubahan, Relevant dengan pasar, dan Effective dalam eksekusi. Ia mendorong setiap anggota tim untuk percaya diri, tangguh, bertanggung jawab penuh pada pekerjaannya, namun tetap bergerak sebagai satu kesatuan.